Pahami Resapi dan Brantas Korupsi

Jikalau anda menjadi seorang guru, anda memiliki banyak murid dan ada salah satu murid anda yang mencuri, maka apa yang anda lakukan? Sebagian besar orang akan memperingati, memperingati dan memperingati. Apabila dengan cara itu tidak membuat jera si murid maka jalan terakhir untuk memberi efek jera pada si murid pasti dengan cara menghukumnya dengan hukuman yang berat. Memang tidak salah jika sebagian besar orang melakukan hal yang serupa, akan tetapi cara tersebut kurang tepat. Hanya sebagian kecil murid yang menghiraukan semua akan hal itu, apalagi permasalahan di negeri ini pelakunya bukan seorang murid yang kebanyakan hanya terbawa oleh pergaulan dan lingkungan yang tidak kondusif, melainkan pelakunya adalah orang orang yang sudah berumur, mempunyai jabatan tinggi bahkan banyak yang mempunyai gelar yang dulu di gunakan sebagai modal untuk menjabat sebagai pejabat pejabat tinggi negara.

              Istilah korupsi berasal dari bahasa latin : Corruption dan Corruptus yang mempunyai arti buruk, menyimpang dari kesucian, perkataan menghina, atau memfitnah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk kepentingan pribadi maupun orang lain. Namun apapun pengertiannya, korupsi adalah sesuatu yang sangat merugikan bagi bangsa yang masih tertatih-tatih untuk berdiri ini.

               Menurut saya korupsi itu adalah masalah kepribadian atau lebih tepatnya mental. maka dari itu mental berhubungan dengan pola pikir dan kesadaran. Korupsi itu bukanlah kejahatan tapi kebodohan. Seorang Koruptor adalah seorang yang serakah. Masalahnya hanya mereka tidak tahu menggunakan dan mengalokasikan uang dengan baik dan tepat. Maka dari itu untuk mengatasinya yang kita perlukan adalah melakukan penyadaran dan revolusi mental melalui pendidikan secara bersama sama dan di mulai dari sekarang.
               Korupsi tentu bukanlah perbuatan yang baik dan tidak sesuai dengan Q.S Al-Baqarah ayat 188



"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."
dengan tidak mengikuti hawa napsu untuk mencuri itulah muslim yang terbaik


               Korupsi bukan hanya yang terlihat seperti mengambil uang rakyat untuk kesenangan pribadi. Dalam hal besarnya nilai materi, korupsi kecil yang kita lakukan memang tidak sebanding dengan nilai korupsi besar yang dilakukan oleh para pejabat. Meski begitu, kita juga harus memiliki ‘lembaga’ komisi pemberantas korupsi untuk membentengi diri dari segala bentuk korupsi. Sekecil apapun bentuk korupsi tersebut tetap saja orang yang melakukan itu namanya KORUPTOR.

                Banyak cara untuk menghapus kata korupsi itu dalam kamus bangsa kita. Tidak, bukan berunjuk rasa di depan gedung DPR menuntut pemerintah untuk menuntaskan kasus korupsi di Indonesia. Namun, ayo bersama-sama kita menekan tombol ‘delete’ untuk menghapus kata tersebut dimulai dari diri kita sendiri. Bentengi diri dengan iman dan taqwa, yakinkan diri bahwa sekecil apapun yang kita perbuat Tuhan pasti akan tahu dan pasti akan mendapat balasanNya. Orang yang jujur akan dipercaya seribu orang. Maka mulailah kebiasaan baik ini sejak dini. Kejujuran sekecil apapun pasti akan sangat berarti dan akan membawa dampak besar untuk kedepannya. Ajak lingkungan sekitar untuk ikut dalam gerakan INDONESIA BEBAS KORUPSI. Kepedulian dengan lingkungan sekitar juga akan mengurangi angka korupsi di Indonesia ini. Memang Butuh waktu yang lama untuk merubah sifat serakah yang sudah mendarah daging pada bangsa ini menjadi orang yang benar dan baik yang mengerti apa arti dari kehidupan, karena Korupsi adalah masalah mental maka adalah mustahil menanganinya dengan cara memberantas pelakunya. Korupsi adalah jiwa yang bodoh yang hanya bisa ditumpas dengan pengertian dan kesadaran. Jadi bangsa ini seharusnya lebih terfokus untuk membangun pendidikan mental ,dan juga yang tidak kalah penting yaitu mensosialisasikan pada masyarakat akan hal pelaku korupsi, hukuman bagi koruptor dan ancaman yang berlaku untuk koruptor agar tidak berkembang biaknya kebodohan di negeri ini. Jadi, ayo bersama menekan tombol ‘delete’ untuk satu kata bernama KORUPSI, untuk mewujudkan INDONESIA BEBAS KORUPSI


0 Response to "Pahami Resapi dan Brantas Korupsi"

Posting Komentar