Sekolah Dambaan, Sekolah Penuh Cinta

Sekolah. Apa yang Anda pikirkan ketika mengingat nama itu? Mungkin Anda akan ingat pada sebuah masa ketika Anda menjadi seorang murid yang wajib patuh terhadap peraturan serta dibebani banyak tugas. Atau mungkin Anda akan ingat pada sebuah gedung yang terdiri dari banyak bangku dan kursi, cat tembok yang sebagian ternoda oleh kejahilan muridnya dengan menempelkan ‘cap sepatu’ juga tulisan-tulisan. Sedangkan menurut Kamus BesarBahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Tingkatan sekolah di Indonesia terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas/kejuruan.
     Sekolah merupakan tempat bersosialisasi ketiga seorang anak setelah keluarga dan lingkungan rumahnya. Tentunya, banyak yang orangtua harapkan dari sebuah sekolah. Harapan itu pulalah yang membuat para orangtua berlomba-lomba mencari sekolah terbaik bahkan dari si anak usia dini. Kemudian berlanjut sampai jenjang berikutnya. Memang, mana ada sih orangtua yang tidak ingin anaknya mendapat pendidikan bermutu dan berkualitas? Namun yang perlu diingat adalah, anak sebagai objek. Dalam artian, si anak itulah yang akan menjalani masa sekolah. Jangan terlalu memaksakan kehendak, salah-salah bukannya prestasi yang didapat malah amunisi untuk ‘berperang’ melawan orangtua sendiri. Jadi seperti apa sih sekolah dambaan para orangtua khusunya anak?
   
     Penuh Cinta
      Sebuah sekolah dambaan tak akan lepas dari peran serta guru dan mata pelajaran yang diajarkan. Seorang guru haruslah bisa mendidik bukan meng(h)ajar. Seorang guru haruslah disegani bkan ditakuti. Mendidik dengan penuh kesadaran bahwa ‘saya’ adalah seorang guru maka harus memberi contoh yang baik kepada peserta didik, bukan tidak mungkin guru tersebut akan sangat dirindukan. Apapun mata pelajaran yang ia ajarkan, bahkan yag dipikir oleh murid itu sangat sukar namun apabila diberikan dibeerikan deangan sepeuh hati, segenap jiwa dan raga serta penuhcinta pastilah akan diterima dengan sepenuh hati pula. Bukankah guru adalah orangtua pengganti di sekolah? Maka jadilah sosok ‘ayah’ yang berwibawa, tegas namun mengayomi bagi anaknya. Jadilah pula sosok ‘ibu’ yang lembut, pengertian namun tetap disiplin.
     Guru dan mata  pelajaran takkan seimbang tanpa fasilitas sekolah yang memadai serta tanpa hubungan antar siswa yang harmoni. Tempat parker yang luas, lapangan tempat mengeksplor bakat olahraga yang cukup, taman sebagai ruang terbuka hijau, tsmpat pembuangan sampah yang teratur dan tertata, ruang kelas serta ruang guru yang nyaman, ruang lab yang lengkap, perpustakaan yang asri, toilet yang bersih, gudang, ruang khusus ekstrakurikuler, administrasi yang rapi, hingga free hotspotmerupakan sebagian kecil fasilitas yang perlu ada demi mewujudkan sekolah dambaan. Fasilitas yang ada haruslah dirawat dengan penuh cinta. Itulah gunanya hubungan antar siswa yang harmoni. Yang sama rata, tanpa ada perbedaan kasta, tanpa ada perbedaan si miskin dan si kaya, si bodoh dan si pintar, si buruk rupa dan si baik rupa. Semuanya memiliki hak dan kewajiban. Semuanya berteman, bersahabat, bersatu mematuhi peraturan yang berlaku, bersatu menjaga nama baik sekolah dan yang terpenting dari semua itu adalah bersatu menjaga cinta yang ada pada tiap dinding yang terpancang pada sekolah. Jangan sampai dinding itu hancur hanya karena hal-hal tak penting semestinya dapat diatasi bersama.
     Bukan murid namanya jika tanpa tugas atau pekerjaan rumah dan ujian kelulusan. Terkadang, hal ini sering sekali dikeluhkan para peserta didik. Tugas yang menumpuk, belum lagi jika esok hari ada tiga ulangan sekaligus, proposal ekskul yang juga harus selesai, serta tanggung jawab lain yang harus segera diselesaikan. Wah, mungkin saat Anda membaca artikel ini Anda pernah mengalami hal tersebut. Atau mungkin lebih berat. Tapi setiap pelajar, pasti mampu mengatasinya. Tugas dibuat tentulah untuk mengukur seberapa seriuskah seorang murid dalam pelajaran tersebut, seberapa disiplin kah ia, dan seberapa baik kah ia dalam menyelesaikan tugas itu. Sementara ujian, tentu saja mengukur sudah sejauh mana seorang murid mampu menguasai mata pelajaran. Bisa berbentuk ulangan harian yang harus menapai batas tuntas, sehingga kalau tidak mencapai harus melaksanakan remidi. Ada pula ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas dan ujian nasional yang semua itu bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana seorang siswa untuk lulus. Namun yang perlu diingat adalah, jangan selalu menekankan untuk mendapat nilai sempurna sehingga menghalalkan segala cara. Yang terpenting adalah usaha yang sempurna walau hasil tak selalu sempurna. Tanamkanlah kepada murid, untuk mengerjakan tugas dan ujian dengan tanggung jawab dan penuh cinta.
     Pada dasarnya para orangtua ingin anaknya bersekolah ditempat yang terbaik dan mengetahui perkembangan kemampuan si anak. Itulah tugas guru untuk membangun hubungan keluarga bersama orangtua peserta didik. Sangatlah penting, mengingat para peserta didik adalah titipan yang diamanatkan pada sekolah. Pertemuan tiap akhir semester pada saat pembagian hasil belajar sangatlah berguna untuk mendiskusikan perkembangan anak selama di sekolah. Atau jika perlu, berikan informasi melalui papersetiap satu bulan langsung ke rumah. Paper ini bisa berisi perkembangan anak, perkembangan sekolah, peraturan-peraturan baru agar orangtua ikut memantau. Hubungan guru dan orangtua yang dijalin dengan sepenh hati serta penuh cinta dapat membantu mewujudkan sekolah dambaan orangtua.

We are The Winner

Sumber Klik Disini

    SMK Negeri 1 Purbalingga berlokasi di Jalan Mayjend Soengkono 34 Purbalingga. Terkenal oleh masyarakat luas dengan SMEA. Mengingat pertama kali dibangun bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas. Untuk saat ini sekolah yang memiliki singkatan SMEGA ONE terdiri dari lima jurusan, yakni Akuntansi a.k.a AK, Administrasi Perkantoran a.k.a AP, Tata Niaga a.k.a TN, Rekayasa Perangkat Lunak a.k.a RPL, Teknik Komputer Jaringan a.k.a TKJ. Dengan visi mwujudkan insan professional, berwawasan global dan berakhlak mulia dan misi menyelenggarakan pembelajaranyang kompetitif berbasis bahasa Inggris dan teknologi informasi, menyelenggarakan pendidikan dan latihan profesi bertaraf internasional, serta mengembangkan budaya bersih sehat dan berwawasan lingkungan.
     Sekolah ini merupakan sekolah negeri kejuruan tertua di Purbalingga. Terakreditasi A dan merupakan ‘mantan’ Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau RSBI. Sejumlah prestasi telah banyak diraih. Pembenahan infrastruktur terus dilakukan untuk memenuhi sekolah yang idamkan. Walau dengan lahan yang tak terlalu luas, sistem moving class yang menjadi ciri khas, namun para guru berusaha dengan maksimal memberikan materi. Terbukti dengan banyaknya piala yang terpampang  di ruang kepala sekolah serta banyaknya keals XII yang lulus tiap tahunnya hampir selalu 100%. Selain prestasi akademik, sekolah ini juga berusaha mengedepankan prestasi non akademik di bidang ekstrakurikuler. Semuanya berusaha berkesinambungan dan saling mendukung.

Sumber Klik Disini

 We are the first, we are the best and we are the winner. Merupakan motivasi yang wajib ditanamkan kepada para peserta didik. Karena kita yang hidup berada di muka bumi ini adalah pemenang yang mengalahkan milyaran sel untuk dibuahi. Hanya bagaimana masing-masing dari kita menjaga kemenangan itu sampai akhir hayat. Termasuk menang mengalahkan para pesaing yang ingin masuk menjadi murid SMKN 1 Purbalingga.
     Hanya ada satu kritik dan saran untuk sekolah ini, pembenahan infrastruktur khusunya fasilitas yang diberikan haruslah ‘pelayanan prima’demi kenyamanan seluruh pihak. J

     Selalu Ada Harapan

     Pendidikan di Indonesia dapat dibilang belum sesuai dengan apa yang didambakan. Namun dewasa ini, pemerintah bersama masyarakat bahu membahu untuk mewujudkan dunia pendidikan yang diinginkan. Masih segar dalam ingatan tentang carut-marut Ujian Nasional SMA/SMK yang perlu ditinjau kembali pelaksanaannya. Dunia pendidikan bukanlah ajang para politisi untuk berbisnis. Tapi dunia pendidikan adalah kunci untuk mempersiapkan penerus bangsa yang lebih baik. Selalu ada harapan dibalik kesulitan. Itulah mengapa Tuhan menginginkan hambaNya optimis dan terus berusaha. Bukankah sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan? Jadi, ayo bersama-sama mewujudkan dunia pendidikan yang didambakan. Agar semua mampu sekolah dari tingkat dasar hingga menegah bahkan kalau bisa sampai perguruan tinggi agar mampu mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik. J

Ikuti Sekolah Dambaanku Blog Competition

1 Response to "Sekolah Dambaan, Sekolah Penuh Cinta"

  1. Anonim Says:
    23 Maret 2014 pukul 05.37

    Terima kasih Imam walau sudah lulus masih mengingat SMKN I Purbalingga tercinta

Posting Komentar